Pernahkah kita bertanya :'Berapa seringkah kita menggunakan Media Pembelajaran di dalam KBM ? Apakah setiap materi, atau hanya pada materi tertentu ?
banyak kita-para guru - yang menganggap bahwa Media Pembelajaran hanya terbatas sebagai alat bantu semata yang boleh diabaikan manakala media tersebut tidak ada.Padahal kalau kita menyadari betapa Media Pembelajaran memberikan kontribusi yang sangat besar bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Media Pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses / dialog mental pada diri si siswa. Dengan perkataan lain, terjadi komunikasi antara siswa dengan Media Pembelajaran tersebut atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan pesan (guru).
Seorang guru yang proffesional tentulah harus bisa memilih dan menggunakan Media Pembelajaran dengan tepat, efektif dan efisien dan tentunya tanpa harus mahal (kalau ada yang murah mengapa pilih yang mahal?) Bahkan guru dapat menggunakan bungkus snek bekas jajan siswa sebagai Media Pembelajaran.
Banyak temuan penelitian yang mengungkapkan keandalan Media Pembelajaran, diantaranya yang dilakukan oleh Britis Audio-Visual Association, bahwa rata rata jumlah informasi yang diperoleh seorang melalui inderanya menunjukkan komposisi sebagai berikut :
- 75 % melalui indera penglihatan (Visual)
- 13 % melalui indera pendengaran (Auditori)
- 6 % melalui indera sentuhan dan perabaan
- 6 % melalui indera penciuman dan lidah
Submber gambar : http://goeroendeso.files.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar